Bila kita
mendapatkan pasien bayi yang ketika menggerakkan tangannya tidak simetris
antara kiri dan kanan, yang
satu bergerak,sedangkan
tangan yang lain tidak bergerak, maka mohon ingat tentang Erb’s Palsy
Erb’s palsy adalah kelumpuhan pada satu
ekstrimitas atas yang disebabkan
karena lesi pada pleksus brachialis
Lesi plexus brachialis, salah satu penyebab
adalah proses kelahiran.
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian tiap
1000 kelahiran di Amerika 0,5-4,4 kasus, di Prancis dan Saudi Arabia1,09-1,19
◊ angka kematian dan
yang berakhir dengan kerusakan permanen yaitu
3-25%
◊ Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kejadian Erb’s
palsy
◊ Angka kejadian Erb’s
palsy terbukti tidak berhubungan dengan ras maupun suku bangsa
Erb’s Palsy pada dewasa
-Umumnya sama dengan bayi
-Tidak dapat melakukan abduksi lengan
-Tidak dapat menekuk lengan bawah pada siku
-Tidak dapat melakukan supinasi tangan
-Nyeri di leher yang
disertai kelemahaan otot pada lengan dan tangan
1.lesi di atas plexus brachialis (C5
dan C6) à Erb-Duchenne (Erb’s
Palsy)
2. lesi di bawah plexus brachialis à sindrom kelumpuhan Klumpke
Kelumpuhan menyangkut :
M.supraspinatus, M.infraspinatus, M.subscapularis, M.teres
mayor, M.biseps brachialis, M.brachialis dan
M.brachioradialis
PATOFISIOLOGI
-Ketika persalinan,
-saat kepala sudah muncul,
-untuk melahirkan bahu
-Kepala perlu dilakukan
lateral flexy.
-Bagi bayi yang tidak terlalu gemuk, ketika lateral flexy, bahu dapat dilahirkan. pada bayi yang terlalu besar (mis.
diabetes), maka saat menarik diperlukan menambah
lateral flexi dan tambahan tenaga, hal ini akan berdampak pada plexus brachialis, yaitu mengalami
stretching.
* Inilah
yang menyebabkan terjadinya Erb’s palsy.
jenis trauma pada pleksus brachialis
yang mengkibatkan Erb’ palsy
ØAvulsi,
penyebab
terbanyak lesi pleksus. kondisi ini
saraf sobek sampai ke medula spinalis.
ØRuptur,
seperti
avulsi tetapi tidak mengenai medula spinalis.
ØNeuroma,
lesi ini
membentuk jaringan parut dan akhirnya
akan menekan pleksus brakialis.
ØNeurapraxia/stretch,
terjadi
lesi tanpa sobekan. sembuh sendiri dalam 3 bulan dengan fungsi yang hampir normal.
test khusus
-Mallet
Classification
-Active
Movement Scale
-Gilbert
Shoulder Classification
Mallet Classification
Tes ini dilakukan dengan
lima gerakan lengan yang berbeda yaitu :
*Abduksi
*Rotasi Eksternal
*Hand behind head
*Hand to back
*Hand to mouth
ACTIVE MOVEMENT SCALE
-RS anak di
Toronto membuat skala ini untuk menilai fungsi motorik bayi yang terkena lesi
pleksus brachialis.
-Bayi
dites berdasarkan 15 gerakan yang berbeda. 15 gerakan diatas adalah : Abduksi
bahu, adduksi, fleksi keluar, rotasi kedalam, fleksi & ekstensi siku,
supinasi & pronasi lengan bawah, fleksi & ekstensi pergelangan tangan,
fleksi & ekstensi jari-jari serta fleksi dan ekstensi ibu jari.
Grade 0 : tanpa gerakan
Grade 1 (lemah) : abduksi 45o tanpa rotasi keluar yang
aktif
Grade 2 (lumayan) : abduksi < 90o tanpa
rotasi keluar
Grade 3 (cukup) : abduksi 90o dengan
rotasi keluar yang lemah
Grade 4 (baik) : abduksi < 120o
dengan rotasi keluar yang tidak
lengkap
Grade 5 (baik sekali) : abduksi > 120o dengan
rotasi keluar lengkap
PENGOBATAN
1.Obat
2.Fisioterapi :
ØROM
ØAlat – alat
3. Operasi