Minggu, 08 April 2012

ERB’S PALSY


Bila kita mendapatkan pasien bayi yang ketika menggerakkan tangannya tidak simetris antara kiri dan kanan, yang satu bergerak,sedangkan tangan yang lain tidak bergerak, maka mohon ingat tentang Erb’s Palsy
Erb’s palsy adalah kelumpuhan pada satu ekstrimitas atas yang disebabkan karena lesi pada pleksus brachialis  Lesi plexus brachialis, salah satu penyebab adalah proses kelahiran.
 
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian tiap 1000 kelahiran di Amerika 0,5-4,4 kasus, di Prancis dan Saudi Arabia1,09-1,19
angka kematian dan yang berakhir dengan kerusakan permanen yaitu 3-25%
Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kejadian Erb’s palsy
Angka kejadian Erb’s palsy terbukti tidak berhubungan dengan ras maupun suku bangsa
Erb’s Palsy pada dewasa
-Umumnya sama dengan bayi
-Tidak dapat melakukan abduksi lengan
-Tidak dapat menekuk lengan bawah pada siku
-Tidak dapat melakukan supinasi tangan
-Nyeri di leher yang disertai kelemahaan otot pada lengan dan tangan 
1.lesi di atas plexus brachialis (C5 dan C6) à Erb-Duchenne (Erb’s Palsy)
2. lesi di bawah plexus brachialis à sindrom kelumpuhan Klumpke
 
 
Kelumpuhan menyangkut :
M.supraspinatusM.infraspinatusM.subscapularis, M.teres mayor, M.biseps brachialisM.brachialis  dan  M.brachioradialis

PATOFISIOLOGI
-Ketika persalinan,
-saat kepala sudah muncul,
-untuk melahirkan bahu
-Kepala perlu dilakukan lateral flexy.
-Bagi bayi yang tidak terlalu gemuk, ketika  lateral flexy, bahu dapat dilahirkan. pada bayi yang terlalu besar (mis. diabetes), maka saat menarik diperlukan menambah lateral flexi dan tambahan tenaga, hal ini akan berdampak pada  plexus brachialis, yaitu mengalami stretching.
* Inilah yang menyebabkan terjadinya Erb’s palsy.

 jenis trauma pada pleksus brachialis yang  mengkibatkan Erb’  palsy 
ØAvulsi,
  penyebab terbanyak lesi pleksus. kondisi    ini saraf sobek sampai ke medula spinalis.
ØRuptur,
  seperti avulsi tetapi tidak mengenai medula spinalis.
ØNeuroma,
  lesi ini membentuk jaringan parut dan akhirnya  akan menekan pleksus brakialis.
ØNeurapraxia/stretch,
  terjadi lesi tanpa sobekan. sembuh sendiri dalam 3 bulan dengan fungsi yang  hampir normal.
test khusus
-Mallet Classification
-Active Movement Scale
-Gilbert Shoulder Classification

Mallet Classification
Tes ini dilakukan dengan lima gerakan lengan yang berbeda yaitu :
*Abduksi
*Rotasi Eksternal
*Hand behind head
*Hand to back
*Hand to mouth
ACTIVE  MOVEMENT SCALE

-RS anak di Toronto membuat skala ini untuk menilai fungsi motorik bayi yang terkena lesi pleksus brachialis.

-Bayi dites berdasarkan 15 gerakan yang berbeda. 15 gerakan diatas adalah : Abduksi bahu, adduksi, fleksi keluar, rotasi kedalam, fleksi & ekstensi siku, supinasi & pronasi lengan bawah, fleksi & ekstensi pergelangan tangan, fleksi & ekstensi jari-jari serta fleksi dan ekstensi ibu jari. 
 GILBERT SHOULDER CLASSIFICATION

Grade 0  : tanpa gerakan
Grade 1 (lemah)  : abduksi 45tanpa rotasi keluar yang aktif
Grade 2 (lumayan)  : abduksi < 90o tanpa rotasi keluar
Grade 3 (cukup)  : abduksi 90o dengan rotasi keluar yang lemah
Grade 4 (baik)  : abduksi < 120o dengan rotasi keluar  yang tidak     lengkap
Grade 5 (baik sekali)  : abduksi > 120o dengan rotasi keluar lengkap
PENGOBATAN
1.Obat
2.Fisioterapi :
ØROM
ØAlatalat
3.  Operasi
 

 
 
 
 


 

about a medical: IMMOBILISASI LAMA

about a medical: IMMOBILISASI LAMA: DEFINISI = Imobilisasi suatu keadaan dimana penderita harus istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu lama

IMMOBILISASI LAMA

DEFINISI =

Imobilisasi suatu keadaan dimana penderita harus istirahat di tempat tidur dalam jangka waktu lama.Tidak bergerak secara aktif  akibat berbagai penyakit atau gangguan pada alat / organ tubuh (impaitment) yang bersifat fisik atau mental
Dapat juga diartikan sebagai suatu keadaan tidak bergerak / tirah baring yang terus – menerus selama 5 hari atau lebih akibat perubahan fungsi fisiologis.

Immobilisasi karena :
  1. lama dapat terjadi Inaktifitas
       (mis ; pasca bedah)
  2. Ketidak berdayaan
      (mis ; lansia, penderita stroke)
Dampak :
  1. Timbulnya penyakit
  2. Ketergantungan pada orang lain
  3. Rendahnya kwalitas hidup
  4. Kematian


Perubahan  tersebut dapat terjadi karena :
1.Bendungan
2.Atrofi
3.Tekanan

Kulit tersusun dari 3 lapisan utama :
1.Lapisan epidermis / kutikula
2.Lapisan dermis / korium / kutis vera / true skin
3.Lapisan sub kutis

terapi =

-Merubah posisi tubuh tiap 2 jam
-Bersihkan jaringan necrotik dan berikan salep antibiotik
-Memakai kasur khusus
-Menjaga higienis pada tubuh pasien
-Ulkus diberi antiseptik
-Menutup luka